post-banner

Mungkin Ia Burung

Teluk dipinggir jurang ini akan segera menyusut

Mengingat waktunya telah lalu

Kelopak mata kini mengkerut

Ia tak sadar telah menikahi air dari bawahnya

Tapi mungkin memang jalannya

Tapi mungkin memang sudah cukup waktunya

Lumbung keringat dan luka hati sudah sampai batasnya

Lumbung cinta yang dulu kita sebutkan kini tak ada nyatanya

Tapi mungkin memang jalannya

Aku ada di jalan setapak yang basah

Kau masih nyaman dengan aspal kotor nan halus itu

Tapi mungkin segelas kopi bisa menenangkan ini.

Mungkin.

Mungkin aku akan tinggal disini,

Di rumah yang sama yang kau tahu sejak pernah kau hampiri

Kurungan dan kandang itu sudah tak kita miliki.

Bukan, bukan karena hati ini tak kau miliki.

Mungkin dan hanya mungkin aku yang tak datang padamu hati

Tapi kurungan, Jeruji apalah penyair itu menyebutnya

Hanya buat kau sang burung lelah terbang kesana kemari.

Hari ini aku yakin,

Bahwa burung yang terbang itu lebih cantik setelah lepas dari kandangnya

Puisi Pengalaman Cinta Hidup Tragedi