Otak Si Tukang Singkong
Kelar ku merogoh kantong kanan sambil menodongkan Frans Kaisepo ke warung pinggir jalan
Nikmat juga rokok kretek ini disantap saat turun hujan
Biar sepedaku kehujanan
Asal bukan kau si pemilik perasaan
Kelar sudah cerita dan kejadian busuk itu
Menyesallah kau pasti
Sejak salat hari apa kau datang berdoa untuk meminta agar sepotong salahmu bisa aku padami?
Kerah baju jadi saksi sejak ia suka berbincang dengan tetes air dari mata ini
Hari itu telah bertemu otak si Tukang Singkong dengan cahaya merah termaknai arti
Jalani hidupmu bagaimana kau mau
Aku disini pelan-pelan menggeser kaki kananku
Menjauh dari pengkhianatanmu yang busuk itu
Jauh dari keramaian kota dan pastur pemimpin doa di gerejamu
Izinkan pikiran ini isinya majemuk
Sampai kapan entah aku pasti tak tahu