post-banner

Otak Si Tukang Singkong

Kelar ku merogoh kantong kanan sambil menodongkan Frans Kaisepo ke warung pinggir jalan

Nikmat juga rokok kretek ini disantap saat turun hujan

Biar sepedaku kehujanan

Asal bukan kau si pemilik perasaan

Kelar sudah cerita dan kejadian busuk itu

Menyesallah kau pasti

Sejak salat hari apa kau datang berdoa untuk meminta agar sepotong salahmu bisa aku padami?

Kerah baju jadi saksi sejak ia suka berbincang dengan tetes air dari mata ini

Hari itu telah bertemu otak si Tukang Singkong dengan cahaya merah termaknai arti

Jalani hidupmu bagaimana kau mau

Aku disini pelan-pelan menggeser kaki kananku

Menjauh dari pengkhianatanmu yang busuk itu

Jauh dari keramaian kota dan pastur pemimpin doa di gerejamu

Izinkan pikiran ini isinya majemuk

Sampai kapan entah aku pasti tak tahu

Puisi Tragedi Imajinasi