Senja Menatap Ku Kosong
Perlahan kerak pedih pergi berlari
Renungan malam tentang puisi dan mimpi tak lagi menghampiri
Sembuh juga akhirnya sejak datang jemari
Braga dan jalan sepi
Peluru dan senjata api
Sakit berpindah ketangannya yang terbuka lebar
Sikut kanan berhimpitan memohon ampunan
Sore hampir menjelang
Senja menatap sambil berdiri di atas kota penang
Perang berakhir, terima mampir hadir
Hidup Refleksi Puisi Spiritual